ASEAN dan Tiongkok Memberantas Kemiskinan di Era COVID-19
Memang kemiskinan yang terjadi di Indonesia tidak separah negara-negara lain yang sama-sama sedang berjuang menghadapi pandemi.
Hal tersebut salah satunya karena sekitar 40 persen dana stimulus dari pemerintah Indonesia dialokasikan untuk perlindungan kesehatan dan program sosial masyarakat.
Kemudian 35 persen diberikan dalam bentuk bantuan langsung tunai, bantuan pangan, menggratiskan atau memberikan potongan rekening listrik, dan insentif bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di tengah pandemi ini.
Pemerintah Indonesia pun mendesak terjalinnya solidaritas dan kerja sama global dalam mengatasi kemiskinan.
"Fokuskan program stimulus pada bantuan langsung yang bisa mengatasi dampak pandemi terhadap masyarakat miskin dan masyarakat yang lebih rentan agar tetap mendapatkan perlindungan kesehatan dan sosial sambil terus berupaya memulihkan perekonomian dan mata pencaharian masyarakat," demikian pernyataan ANTARA dalam forum tersebut.
Kamboja dan Laos menyambut positif ikhtiar tersebut karena melalui solidaritas dan kerja sama internasional, masalah kemiskinan bisa teratasi.
Kerja sama media dalam mendukung program pengentasan orang dari kemiskinan di ASEAN dan Tiongkok juga sangat diperlukan.
"Kami sangat percaya eratnya jalinan kerja sama media di Indonesia dan Tiongkok akan sangat membantu kedua negara dalam memerangi kemiskinan," demikian pernyataan ANTARA dikutip Tiongkok Daily dari forum yang juga diikuti oleh perwakilan dari Kedutaan Besar RI di Beijing, Kedutaan Besar Kamboja, Kedutaan Besar Laos, Kantor Berita Vietnam VNA, Kantor Berita Filipina PNA, dan sejumlah akademisi dari Tiongkok itu.