ASEAN dan Tiongkok Memberantas Kemiskinan di Era COVID-19
"Tentu saja hal ini memberikan peluang yang lebih besar lagi kepada ASEAN dan Tiongkok untuk meningkatkan dan menguatkan kerja sama," ujar Chen.
Catatan positif di sektor perdagangan tersebut tidak berarti apa-apa, manakala masyarakat di kawasan dibayangi oleh kemiskinan akibat resesi ekonomi global.
Negara-negara anggota ASEAN memiliki catatan yang gemilang dalam pengentasan kemiskinan sebelum badai COVID-19 melanda.
Angka kemiskinan di kawasan tersebut turun dari 47 persen pada 1990 menjadi hanya 15 persen pada 2015.
Oleh karenanya sebelum pandemi, ASEAN sangat yakin masalah kemiskinan akan bisa teratasi pada 2030.
Sayangnya, keyakinan tersebut perlahan-lahan luntur oleh pandemi yang telah menelan biaya triliunan dolar AS untuk memulihkan perekonomian global.
Bank Pembangunan Asia (ADB) memperkirakan pertumbuhan ekonomi di Asia Tenggara hanya akan tumbuh 1 persen.
Itu berarti banyak di antara masyarakat yang benar-benar sudah terentaskan dari garis kemiskinan akan berisiko jatuh kembali ke jurang kemiskinan.