ASITA Siapkan Langkah Sambut Kemenangan WHTA di Tahun 2017
Menurut Asnawi, pihaknya akan meningkatkan pelayanan yang berstandar global, meningkatkan profesionalisme anggotanya, serta memahami latar belakang calon Wisman yang mayoritas dari negara muslim dan timur tengah.
”Kita harus menciptakan pelayanan manajemen agar terjadi finishing good. Karena walaupun pesan perjalanan wisata melalui digital, ujung-ujungnya pasti akan ketemu juga dengan anggota kami dalam hal ini biro perjalanan. Jadi kami berada di depan, dan itu harus menjadi andalan dan berkesan bagi Wisman. Anggota ASITA harus empiris di lapangan terutama kepada Wisman yang mencari Indonesia dengan wisata halal-nya,” kata Asnawi.
Apa langkah konkrit yang akan dilakukan? Asnawi menambahkan pihaknya akan langsung menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) di seluruh Indonesia.
”Kami akan memahami produk dan bertukar produk serta menguasai produk, ini semua demi target kunjungan Kemenpar di tahun 2017 yaitu 15 juta Wisman dan tahun 2019 sebanyak 20 juta Wisman. Kami akan rapatkan barisan agar semua anggota siap menyambut WHTA dan Wisman yang pasti nambah melonjak, itu yang akan kami fokuskan di internal ASITA,” katanya.
Sedangkan untuk urusan eksternal, pihaknya akan terus melakukan promosi bersama Kemenpar. Selain akan menebar Wonderful Indonesia ke seluruh dunia, pihaknya juga akan fokus melakukan promosi WHTA 2016 dan menyasar negara-negara yang kompeten.
”Terutama negara-negara muslim atau timur tengah, menyasar negara yang punya gaya hidup halal. Ke China juga kami akan kunjungi kembali,” ujarnya.
Di tahun 2017, ASITA bersama Kemenpar akan melaksanakan roadshow ke China terkait dengan promosi dan menyambut WHTA. Asal tahu saja, imbuh Asnawi, rencananya akan ada 8 Roadshow di tahun 2017, 4 kali bersama Kemenpar dan 4 kali ASITA sendiri.
”Nah, setiap kami Roadshow di tahun 2016, setiap pulang pasti bawa tamu atau yang confirm sebanyak 50 ribu Wisman. Nah, jika setiap orang mengeluarkan uang sebesar 1200 dolar, maka asumsinya akan masuk Rp 10 miliar. Padahal modal kami sekali Roadshow itu hanya Rp 1 Miliar. Hal ini akan kami genjot terus di tahun 2017 ke negara-negara lain juga demi target Pariwisata Indonesia. Banyak agenda internal dan eksternal yang sudah kami siapkan semua terkait dengan menggenjot kunjungan dan memperbaiki sumber daya manusia di anggota ASITA,” katanya.