Asma Dipuji Lebih Berkelas ketimbang Ratu Rania
Senin, 02 Januari 2012 – 04:21 WIB
Pada bagian lain, Vogue juga menuliskan kebebasan yang dianut Assad dan Asma dalam kehidupan berkeluarga. "Kami menganut prinsip demokrasi dalam keluarga. Semua orang berhak memilih dan menyuarakan pendapat masing-masing. Bahkan, jika anak-anak kompak terhadap satu pilihan, suara mereka bertiga akan mengalahkan suara saya dan Bashar (Assad)," paparnya. Tapi, kenyataannya, bukan demokrasi yang kini bertakhta di Syria.
Lantaran artikelnya menuai kontroversi, Vogue lantas menarik berita soal Asma dari situsnya. Gambar first lady Syria dalam balutan pashmina fuschia itu pun tak lagi bisa dilihat sejak Juni lalu. Jika tampilan online Vogue bersih dari artikel tentang Asma, tidak demikian dengan edisi cetak majalah tersebut. Sampai tiga atau empat bulan setelah terbit, majalah Vogue yang membingkai kisah ideal Asma masih bisa diperoleh di kios dan toko buku.
Sebenarnya, sejumlah pengamat sudah memprediksi bahwa Assad akan mengungsikan istri dan anak-anaknya. Sama seperti yang dilakukan Hosni Mubarak (mantan presiden Mesir) atau Zine el Abidine Ben Ali (mantan penguasa Tunisia).