Asmara Berujung Maut, Beginilah Alung Menganiaya Wulan di Hotel Itu, Innalillahi
Dahlan mengutip pengakuan Alung bahwa setelah nikmat lewat, Wulan mengatakan isi hatinya ingin pisah, tetapi pemuda itu mengaku tidak bisa menerima perpisahan.
"Mereka bertengkar. Cakar-cakaran. Alung sampai menggigit hidung Wulan. Luka. Berdarah. Tepercik ke sprei di ranjang. Mungkin Alung tidak ingin hidung itu milik orang lain," demikian Dahlan menggambarkan penjelasan Alung kepada polisi.
Saat kejadian, Alung yang lebih kuat menindih Wulan. Dia tutup muka kekasihnya itu dengan bantal, lalu ditekan sehingga koban meronta lantaran tidak bisa bernapas dan akhirnya lemas.
"Alung tahu Wulan sudah tidak bisa bergerak. Meninggal. Masih jam 01.00 dini hari. Di luar sedang hujan. Dia pun terbaring di sisi jenazah Wulan. Dia harus berpikir apa yang mesti dilakukan," tutur Dahlan.
Menjelang pukul 03.00, Alung keluar kamar lalu naik sepeda motor. Dia mendatangi temannya untuk meminta tolong membawa Wulan ke rumah sakit. Atau ke rumah orang tua Wulan.
"Wulan kecelakaan motor," demikian Dahan mengutip ucapan Alung kepada temannya, sebagaimana disampaikan kepada polisi yang mengusut kasus dugaan pembunuhan itu.
Tiba di hotel, Alung dan temannya menuju kamar, sebuah cottage yang terpisah dari kamar hotel.
Ada beberapa cottage di kawasan hotel itu. Ada juga ruang karaoke. Kamar itu gelap. Lampu dimatikan saat Alung menjemput temannya.