Asmara di Padepokan Berbuah Medali Emas Untuk Indonesia
jpnn.com, JAKARTA - Cabang olahraga pencak silat menjadi lumbung medali emas Indonesia di Asian Games 2018. Dari Padepokan Pencak Silat TMII, Jakarta, 14 emas dipersembahkan untuk kontingen Merah Putih.
Para penyumbang emas untuk Indonesia itu tak sekejap mata mencetak prestasi. Dari latihan keras hingga menjaga profesionalitas selama pelatnas Asian Games 2018.
Dua pesilat, Pipiet Kamelia dan Hanifan Yudani Kusuma adalah sepasang kekasih, yang sama-sama menyumbang emas. Mereka pengin menikah pada akhir tahun ini.
Sebelumnya, Pipiet dan Hanif sudah sering menjadi target teman-teman satu pelatnas. Mulai yang sekadar cie-cie sampai ehem-ehem hingga yang iseng tanya, ’’semalam ke mana nih kok nggak kelihatan’’.
Pipiet dan Hanif pacaran sejak 2016. Dan tiap kali ada waktu senggang dari padatnya jadwal latihan pelatnas pencak silat, mereka selalu menghabiskannya entah untuk nonton atau makan.
’’Kami sih santai-santai saja digodaian teman-teman. Yang penting tetap profesional dan bisa menjawab kepercayaan pelatih,’’ kata Pipiet, didampingi Hanif.
Jawaban itu mereka tunjukkan kemarin. Keduanya sama-sama berhasil merebut emas Asian Games 2018. Pipiet di kelas D putri, sedangkan Hanif di kelas C putra. "Komitmen itu bisa kami jaga hingga final tadi. Rasanya plong,’’ ungkap mahasiswi Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Jakarta tersebut.
Setelah perjuangan panjang mempersiapkan diri menuju Asian Games berbuah manis, Pipiet dan Hanif pun kini bersiap menuntaskan rencana besar lainnya: meresmikan hubungan ke jenjang pernikahan. ’’Insyaallah, akhir tahun ini. Mohon doanya,’’ sambung Hanif. (nuris andi p/*/c5/ttg)