Asrama Murojaah Alquran Pertama di Dunia Dibangun di Bogor
jpnn.com, BOGOR - Peletakan batu pertama pembangunan Asrama Murojaah An-Najaba 1 yang dihadiri oleh para hafizh Quran, ulama, dermawan, tokoh masyarakat dilaksanakan pada Kamis (7/3) lalu.
Hadir pula Bupati Bogor, Hj. Ade Yasin, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo, Kepala Biro Pelayanan Pengembangan Sosial Jawa Barat dan tokoh lainnya.
“Murojaah adalah menjaga hafalan Alquran dengan terus-menerus mengulangnya guna meraih mutqin (kuat) dalam bacaan, hafalan, pemahaman, dan pengamalan yang menjadi impian seluruh para hafizh Quran. Yakni, bukan tentang kuantitas tapi kualitas,” kata Achmad Deni Daruri, Ketua Pembina Indonesia Murojaah.
BACA JUGA: Berangkat ke Kamboja, Kiper Timnas U-22 Tak Lupa Bawa Alquran
“Trand tahfizh di Indonesia, bahkan di dunia, tidak berjalan sejajar dengan trand murojaah. Akibatnya, lebih dari 99 persen para penghafal Alquran Indonesia terkendala murojaah, sementara merojaah adalah fardhu ain. Lebih wajib dan lebih penting dari pada menghafalnya,” lanjut A. Deni Daruri.
Dari sinilah, sejak dua tahun yang lalu, Indonesia Murojaah tampil di tengah “masyarakat tahfizh” sebagai ormas dan yayasan yang bergerak menampung aspirasi para hafizh Quran Indonesia sekaligus menghadirkan atmosfir murojaah dan menyediakan fasilitas murojaah dengan berkantor pusat di Masjid An-Nahl The Icon BSD City, Tangerang Selatan, Banten.
Demi mewujudkan murojaah yang merupakan bagian inti dari tahfizh Quran, Indonesia Murojaah membangun Asrama Murojaah pertama di Indonesia, bahkan di Dunia yang berlokasi di PPTQ Al-Mustaqimiyyah, Sadeng, Bogor, Jawa Barat. Ikhitar tersebut tidak dijalankan seorang diri, tetapi melalui donasi berjemaah para dermawan yang mengerti dan peduli pada nasib tahfizh di Indonesia.
Pendiri Indonesia Murojaah, KH. Deden Muhamamd Makhyaruddin, dalam sambutannya menceritakan awal mula pendirian Asrama Murojaah An-Najaba 1, ia berkata,