Astaga, Bela Si Balita Tewas Akibat Dianiaya
jpnn.com - KEDIRI - Satu lagi kisah memilukan tentang bocah yang jadi korban kekerasan. Kali ini korbannya adalah Bela Puspita Sari (5), asal Dusun Mlipitan, Desa Plosolor, Plosoklaten, Kediri.
Bela meninggal dengan bekas luka-luka memar di tubuhnya. Murid taman kanak-kanak (TK) itu diduga dianiaya saat dititipkan oleh orang tuanya kepada Triana Lukita Sari alias Lina (30), warga Dusun Mangunrejo, Desa Pranggang, Plosoklaten.
Ibunda Bela, Anis Sulistiana (27) dan sang ayah, Muhadi (31) bekerja di Malaysia. Anis memang masih punya hubungan saudara dengan Lina.
Karenanya, Anis dan Muhadi menitipkan Bela saat masih sejak umur 2,5 tahun ke Lina. Sedangkan Anis dan suaminya merantau di Malaysia.
Meski demikian, Anis rutin mengirim biaya untuk mengasuh anak semata wayangnya. Besarnya Rp 1,35 juta per bulan dengan harapan agar Lina mengasuh Bela secara baik.
Namun, pada 16 April lalu Anis mendapat kabar dari pamannya, Saujadi (53) tentang penganiayaan terhadap Bela. Hal itu berawal ketika seorang guru TK curiga melihat telinga Bela berdarah. Selain itu, wajah dan bibirnya terlihat memar hingga bengkak menghitam.
Ternyata bukan itu saja luka yang dialami Bela. Sang guru kaget ketika melihat sekujur badan Bela ternyata penuh luka memar. Yang terlihat paling parah di bagian betis.
Dugaannya, bela terluka akibat pukulan benda tumpul. “Kata paklik (paman, red) tangan Bela juga penuh bekas luka cubitan,” tutur Anis sambil menunjukkan foto luka Bela di dalam telepon selulernya.