Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Astaga... Bunga Desa Dijual Jadi PSK di Tiga Kota Ini

Kamis, 16 April 2015 – 06:30 WIB
Astaga... Bunga Desa Dijual Jadi PSK di Tiga Kota Ini - JPNN.COM

jpnn.com - SUKABUMI - Sungguh malang nasib RA (21), bunga desa asal Kampung Ciseupan, Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi ini. Gadis berparas cantik, dan bodi tinggi semampai dijual ke seorang mucikari berinisial RS, warga Sukaraja, Kabupaten Sukabumi kemudian dijadikan sebagai Pekerja Seks Komersial (PSK) di beberapa kota yakni Cianjur, Bali dan Bandung selama lima tahun. 

Berdasarkan pengakuan korban, mulanya ia ditawari pekerjaan menarik dengan bayaran tinggi oleh pacarnya bernama Adit. Lalu mengenalkannya ke mucikari tersebut. Kepada korban, mucikari tersebut juga mengiming-imingi akan dipekerjakan di salah satu kafe yang berada di Cianjur dengan gaji besar.

"Awalnya saya tidak tahu mau dijual pacar ke RS, dan saya juga tidak tahu dia itu ternyata seorang mucikari. Sebab, orangnya (Mucikari,red) itu sangat baik. Waktu saya kerja juga, ibu saya ikut nganter ke rumah RS di Sukaraja," kata korban RA saat ditemui Radar Sukabumi (Grup JPNN.com), Rabu (15/4). 

Korban pun tergiur, hingga akhirnya ia memutuskan berangkat ke wilayah yang dijuluki Kota Santri itu sambil diantar RS tanpa berpamitan dengan kedua orang tuanya. Saat berada di Cipanas, Cianjur, korban malah dipekerjakan di sebuah karaoke dan dipaksa melayani laki-laki hidung belang. Disana, korban menjadi PSK selama tiga tahun.

Usai di kontrak bekerja di Cianjur, korban kembali di kontrak di Bali selama lima bulan oleh salah satu mucikari lainnya kenalan RS. Merasa tak nyaman saat menjadi PSK di Bali, korban sempat meminta pulang kepada bosnya, namun sayang permintaan itu tak digubris. 

"Saya sudah tidak kuat, ingin pulang tidak mau kerja kaya gini lagi," ucap korban berambut panjang itu. 

Dua bulan bekerja sebagai PSK, dirinya kabur menuju bandara I Gusti Ngurah Rai International Airport Bali. Hanya saja, kepergiannya itu  keburu terendus oleh bosnya asal Jepang yang berprofesi sebagai pemilik karaoke di Bali. Selain ditangkap, korban dianiaya oleh sejumlah bodyguard suruhan bos pemilik karaoke tersebut. 

Alhasil, bogem mentah yang mendarat di bagian telinga serta matanya. Saking kerasnya, saat ini pendengaran dan penglihatan korban  terganggu, dan sempat mengalami lupa ingatan. 
"Aku digebukin sama pengawalnya bos, sampai luka parah, dan di suruh kerja lagi soalnya kontrak kerjanya sampai lima bulan, tapi untungya saya ketemu sama orang Malaysia yang tidak tega lihat saya, dan dia langsung anter pulang. Tapi hanya sampai bandara di Bandung," terangnya. 

SUKABUMI - Sungguh malang nasib RA (21), bunga desa asal Kampung Ciseupan, Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi ini.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News