Asuransi Jadi Upaya Melindungi Stabilitas Keuangan
Konsekuensinya apabila tidak sanggup untuk membayar kembali, seseorang bisa saja terjerat utang dan menemukan kesulitan saat melunasi pinjamannya.
Kontras dengan kondisi tersebut, apabila risiko terjadi pada saat telah menjadi Nasabah asuransi. Maka tidak harus pusing untuk membayar dampak finansial dari risiko contohnya kesehatan, sebab asuransi menerima pengalihan risiko dari Nasabahnya yang dapat mengganggu perencanaan finansial bagi masa depan sesuai dengan ketentuan polis.
Asuransi sangat berguna dalam mengantisipasi kejadian-kejadian yang membutuhkan dana besar, seperti sakit yang memerlukan perawatan medis, atau kecelakaan yang menghilangkan kemampuan dalam mencari nafkah, hingga kematian yang menghentikan sumber penghasilan bagi keluarga yang ditinggalkan. Dengan mengalihkan risiko kepada perusahaan asuransi, potensi risiko terhadap Nasabah akan lebih kecil.
Tanpa asuransi, sejumlah risiko tersebut bisa menggerus dana darurat, berupa tabungan atau investasi jangka panjang seseorang. Alhasil, langkah tersebut akan mengganggu rencana keuangan seseorang.
Masa Tua Kurang Terjamin:
Salah satu tujuan dari perencanaan keuangan yang sehat adalah memungkinkan seseorang memasuki masa pensiun atau usia senja dengan ketahanan finansial yang cukup.
Pada saat memasuki usia pensiun, tidak dipungkiri bahwa pendapatan yang didapatkan dari pekerjaannya tentu berkurang dibandingkan pada saat usia produktif.
Oleh karena itu, setiap orang perlu mempersiapkan dana hari tua sedini mungkin. Dengan begitu, pada saat memasuki usia pensiun atau purnabakti, yang umumnya berkisar antara usia 55-60 tahun, dapat merasa aman dan tenang.