Asyik Proyek Kereta Gantung di Surabaya Akan Dilanjutkan
jpnn.com, SURABAYA - Setelah sempat terhenti pada akhir Novermber lalu, proyek kereta gantung di Tambak Wedi akan kembali dilanjutkan akhir Januari ini. Wahana wisata dikerjakan dengan anggaran corporate social responsibility (CSR) yang mencapai Rp 40,2 miliar.
Kepala Sub-Bidang (Kasubbid) Transportasi Sumber Daya Air dan Utilitas Bappeko Adi Gunita menuturkan, terhentinya proyek tersebut disebabkan belum turunnya izin pemanfaatan ruang dari provinsi. "Jadi, berhentinya itu karena masih menunggu izin pemanfaatan ruang dari provinsi," ujarnya.
Menurut dia, berhentinya proyek bukan karena belum beresnya pembebasan lahan. "Bukan. Asumsi saya, itu tidak dihancurkan. Titik pemasangan tiang pancang itu salah sehingga dibongkar," kata Adi.
Kemarin (4/1) Adi menjelaskan, pengerjaan proyek baru sebatas pembangunan fondasi. Selain itu, dilakukan sosialisasi kepada warga. Fondasi yang ada saat ini belum selesai. Akhir Januari pihaknya akan melanjutkan pembangunan fondasi tersebut dan membuat menara kereta gantung. Selain itu, desain tempat untuk PKL sedang digarap.
Luas lahan yang digunakan sebagai lintasan 7.004,55 meter persegi. Lahannya merupakan tanah pengembang dan aset dari pemerintah kota. Anggaran proyek kereta gantung itu Rp 40,2 miliar. Adi menjelaskan, dana tersebut merupakan anggaran CSR PT PP Properti.
Dana tersebut dialokasikan untuk project and site management, sosialisasi dan koordinasi lingkungan, gondola, construction building, elevator, genset, pengadaan PLN, temporary facilities, jasa importer dan asuransi kapal, pengukuran dan pembersihan lahan, serta pengurukan dan pemadatan lahan.
Adi menuturkan, jika selesai, proyek tersebut sangat bermanfaat bagi pengembangan pariwisata di kawasan Surabaya Utara. Pasalnya, di sekitar Suramadu akan dibangun tempat-tempat wisata. Selain kereta gantung, di daerah tersebut akan ada water park, sentra PKL, apartemen, dan taman maritim.
Kereta gantung itu akan melintas di atas Jembatan Suramadu. Ke depan, wahana wisata tersebut terhubung hingga Jembatan Suroboyo. "Ditargetkan selesai akhir 2019," katanya.