Asyikkk! Pemkot Bagi Seratus Beasiswa Kedokteran
SURABAYA - Pemkot Surabaya tengah menyiapkan 100 beasiswa kedokteran. Pendidikan dokter itu akan diberlakukan di Universitas Airlangga (Unair). Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyatakan, pemkot meminta agar Unair membuka kelas khusus program beasiswa kedokteran.
Kelas tersebut berbeda dengan program reguler. Termasuk tes masuknya. ''Tes masuknya, saya minta grade kelulusannya dibuat lebih rendah daripada program reguler,'' ujar Risma di ruang kerjanya.
Risma berharap beasiswa bisa terserap seluruhnya dengan penyesuaian grade kelulusan tersebut. Sebab, belajar dari beasiswa program vokasi yang lebih dulu dibuka, tidak seluruh kuota bisa terserap.
''Untuk program vokasi itu saja kami membuka 100 beasiswa, tapi yang lolos hanya 90 orang,'' katanya.
Secara prinsip, Risma menyebut Unair sepertinya tidak keberatan dengan program beasiswa kedokteran pemkot. ''Rasanya sudah ada green light. Cuma mereka kan perlu pembahasan di internalnya saja,'' jelasnya.
Pembahasan itu seperti menyangkut ketersediaan kelas dan pengajar. Jika telah terjadi kesepakatan, tahun ini rencananya langsung dibuka beasiswa kedokteran untuk 100 pelajar.
Bukan hanya beasiswa kedokteran. Pemkot juga tengah menjajaki kerja sama dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Beasiswa itu ditujukan untuk jurusan teknik sipil, tetapi nonsarjana. Lantaran masih dibahas di internal ITS, Risma belum bisa memastikan apakah program tersebut setara D-4 atau D-3.
Pemkot juga tidak ingin membebani para penerima beasiswa dengan ikatan dinas. Risma beralasan, pemkot tidak bisa menjamin para dokter itu bisa menjadi PNS.
''Kalau mau menjadi PNS di pemkot, saya inginnya semua tes dengan ketat,'' tegasnya.
Karena itu, seluruh lulusan penerima beasiswa tersebut dibebaskan mau mengabdi di mana. Risma sendiri berharap para dokter lulusan program beasiswa itu bisa tersebar di seluruh daerah di Indonesia.
''Biarkan arek-arek Suroboyo nanti mengabdi di seluruh Indonesia. Saya inginnya mereka mengisi daerah-daerah yang kekurangan dokter,'' jelasnya. (gun/c15/dos/flo/jpnn)