Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Atasi Kanker, Uni Eropa Habiskan Rp 1.940 Triliun per Tahun

Selasa, 15 Oktober 2013 – 13:18 WIB
Atasi Kanker, Uni Eropa Habiskan Rp 1.940 Triliun per Tahun - JPNN.COM

jpnn.com - LONDON- Penanganan penyakit kanker membuat negara-negara di Uni Eropa mengeluarkan biaya hingga 126 miliar euro atau sekitar Rp 1.940 triliun per tahun. Nilai itu menjadi beban yang berat bagi negara-negara di Eropa. Demikian hasil analisis Uni Eropa tentang pengaruh penyakit terhadap ekonomi.

Analisa itu dipublikasikan di Lancet Oncology, termasuk layanan kesehatan, obat-obatan, dan kerugian yang dialami oleh penderita serta keluarga.

Menurut tim peneliti dari Universitas Oxford dan King's College London yang melakukan analisa data dari tiap 27 negara di Uni Eropa pada 2009. Kanker paru-paru merupakan penyakit yang paling mahal menelan biaya.

Secara rinci, total biaya produksi adalah 126 miliar euro. Dari jumlah itu, 51 miliar euro diperuntukkan bagi biaya kesehatan termasuk dokter dan obat.

Sementara kerugian atas produktivitas yang hilang atau mati muda sekitar 52 miliar euro, dan sisanya 23 miliar euro adalah kerugian keluarga yang merawat.

Seperti dilansir BBC (14/10), secara umum, negara yang lebih kaya, seperti Jerman dan Luksemburg, menghabiskan lebih banyak untuk Klik perawatan kanker per orang dari kebanyakan negara Eropa timur seperti Bulgaria dan Lituania.

"Dengan memperkirakan beban ekonomi dari beberapa penyakit, kita dapat mengalokasikan dana penelitian publik terhadap penyakit yang memiliki biaya tertinggi," ujar Dr Ramon Luengo-Fernandez, dari Universitas Oxford, salah satu peneliti.

Prof Richard Sullivan, dari King's College London, mengatakan, "Sangat penting bahwa para pengambil keputusan di seluruh Eropa menggunakan informasi ini untuk mengidentifikasi dan memprioritaskan bidang utama.

LONDON- Penanganan penyakit kanker membuat negara-negara di Uni Eropa mengeluarkan biaya hingga 126 miliar euro atau sekitar Rp 1.940 triliun per

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News