Atasi Kejenuhan, Pemilu-Pilkada Selang 2 Tahun
Titi yakin, jika waktu konsolidasi yang diberikan cukup, partai politik bisa dengan tenang membangun diri, sehingga akan tampil calon-calon terbaiknya pada pilkada.
“Jeda waktu dua tahun antara pemilu legislatif dan presiden dengan pilkada, juga bermanfaat bagi penyelenggara. Terutama untuk menata organisasi. Karena pilkada serentak yang melibatkan ratusan daerah adalah pengalaman pertama bagi KPU dan jajarannya,” ujar Titi.
Menurutnya, waktu diperlukan mengingat pilkada selama ini rawan konflik dan kekerasan. Kondisi diperparah dengan dugaan banyaknya kepala daerah memainkan APBD untuk mengintervensi penyelenggara, sehingga menimbilkan kekacauan. Karena itu perlu persiapan yang matang, termasuk memerhitungkan pengamanan.(gir/jpnn)