Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Atasi Sindrom Payudara Kendur

Rabu, 06 Agustus 2014 – 09:41 WIB
Atasi Sindrom Payudara Kendur - JPNN.COM

jpnn.com - MEMILIKI payudara yang kencang dan indah menjadi kebanggaan tersendiri bagi kaum perempuan. Namun, hal itu terkadang menjadi mustahil bagi para ibu yang sudah memiliki buah hati. Menjalani proses kehamilan, melahirkan, dan dilanjutkan dengan pemberian ASI eksklusif membuat payudara mengendur serta berbentuk tidak seindah sebelumnya.

Namun, bagaimana pun tugas mulia seorang ibu tersebut memberikan kebahagiaan tersendiri jika dilakoni. Meski dipertaruhkan dengan bentuk tubuh yang tidak lagi seideal dulu, melahirkan dan menyusui anak tetap menjadi prioritas perempuan.

Pipiet R. Hidayat adalah salah satu perempuan itu. Sejak melahirkan anak pertama pada 1998, perempuan 43 tahun tersebut memang tidak pernah melewatkan momen-momen menyusui. Berlanjut hingga tahun-tahun berikutnya, Pipiet terus menyusui tiga buah hatinya.

’’Saya senang jika hamil, melahirkan, setelah itu menyusui. Enggak tahu kenapa, saya memang suka anak-anak,’’ ujarnya. Perubahan bentuk tubuh pun sudah pasti dia alami. Tubuh membesar, payudara mengendur, dan kadang membengkak. ’’Karena kandungan air susu dan juga gravitasi,’’ tutur Pipiet.

Meski begitu, lanjut dia, tugas mulia seorang ibu tidak bisa ditinggalkan. Dengan menyusui, kata Pipiet, justru membuat berat badan lebih cepat berkurang. Selain itu, kesehatan anak-anak terjamin dengan asupan gizi terbaik. Daya tahan anak-anak pun meningkat dan jarang terkena penyakit. ’’Lagi pula, setelah itu juga bisa kencang lagi. Saya suka olahraga ringan angkat barbel pagi-pagi atau pakai masker payudara,’’ ungkapnya.

Dokter Dwirani R. Pratiwi SpB dari RS Onkologi menyebutkan, pasca persalinan, kelenjar-kelenjar payudara yang tadinya berisi ASI mulai kendur karena ada cairan yang keluar. ’’Jadi, kendurnya bukan karena menyusui, tetapi karena kehamilan,’’ jelas ahli aesthetic breast clinictersebut.

Saat kelenjar-kelenjar itu mengeluarkan ASI, payudara menyusut dan kulit pembungkusnya pun kehilangan kelenturan. ’’Memang akan berbeda dan kurang enak dipandang saat payudara tidak kencang,’’ paparnya.

Perawatan mengembalikan kekencangan payudara pun banyak dilakukan di berbagai klinik kecantikan. Beberapa cara pun bisa dilakukan seperti pemijatan breast lifting, bantuan green laser, atau bust lifting injection.Dokter Vivien Hoery, konsultan aestetik dari Nujaniv de beaute, mengungkapkan bahwa perawatan-perawatan semacam itu dianjurkan bagi para ibu yang selesai menjalani masa menyusui.

MEMILIKI payudara yang kencang dan indah menjadi kebanggaan tersendiri bagi kaum perempuan. Namun, hal itu terkadang menjadi mustahil bagi para

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News