Ataturk
Oleh: Dhimam Abror DjuraidJalur modernisasi sekular Barat inilah yang diambil oleh Mustafa Kamal Ataturk di Turki. Lawan politiknya menganggap Mustafa sebagai agen Barat yang disusupkan untuk menghancurkan Islam.
Karakter negatif Mustafa dengan gaya hidup kebarat-baratan yang sekular menjadi rumor yang menyebar luas kalangan Islam.
Di Indonesia, Presiden Sukarno menjadi pengagum Mustafa Ataturk dan ingin menerapkan gagasannya.
Namun, Muhammad Natsir menolak gagasan itu dan mengkritik Mustafa Kamal dan Sukarno yang dianggapnya keliru karena menyamakan modernisme dan sekularisme.
Benturan dua pandangan itu memecah bangsa Indonesia dalam dua kubu pro dan kontra sejak kemerdekaan sampai sekarang.
Rencana menjadikan Mustafa Kamal Ataturk menjadi nama jalan di Jakarta akan mengungkit luka lama dan menyiramnya dengan air garam. (*)