Atlet dan Mantan Atlet Berprestasi Ternyata Diundang ke Istana, Surono Kemenpora Bilang Begini
Sementara itu, ada beberapa cabor yang tak bisa hadir karena berbagai alasan. Mulai dari sedang TC, berbarengan dengan kompetisi yang berjalan, sampai sedang tryout dan mengikuti kejuaraan di luar negeri. Ada juga cabor yang tidak mengonfirmasi kehadirannya ke istana.
15 cabang olahraga yang mengikuti upacara di istana ialah PB ISSI (Balap Sepeda), PB IODI (Dance Sport), PB ESI (Esport), PB POSSI (Finswimming), PB IJBA (Jet Ski), PP KBI (Kickboxing), PP IPSI (Pencak Silat), PB PRSI (Renang), PP PESTI (Soft Tenis), PB VOVINAM, PB PERBAKIN (Menembak), PB FHI (Hockey), PP PBSI (Bulutangkis), Obstacle Race, serta NPC Indonesia.
Sedangkan, 23 cabang olahraga lainnya yang absen ialah PB PABSI (Angkat Besi), PB PASI (Atletik), PB PERBASI (Basket), PB POBSI (Billiard), PP PCI (Cricket), PB PODSI (Dragon Boat), PB PRSI (Diving), PB PGI (Golf), PB. PGSI (Gulat).
Kemudian PB PJSI (Judo), PB FORKI (Karate), KUNBOKATOR, PB PRSI (Polo Air), PB PERSANI (Senam), PP PSSI (Sepakbola), PB PSTI (Sepak Takraw), PB TI (Taekwondo), PP PELTI (Tenis Lapangan ), PP PERTINA (Tinju), PB FTI (Triathlon), PP PBVSI (Voli Indoor), PP PBVSI (Voli Pantai), PB WI (Wushu).
Memang, daftar undangan yang diberikan oleh istana terbatas karena kondisi kursi dan juga tempat upacara yang terbatas. Karena itu, undangan dikirimkan ke cabor terkait melalui Kemenpora agar terpenuhi kuota seperti yang diminta oleh istana.
Dengan kondisi yang ada dan bangsa Indonesia yang sudah menginjak usia kemerdekaan yang ke-78 tahun, ditambah lagi majunya informasi, alangkah baiknya jika konfirmasi dan cross-check dilakukan terlebih dahulu sebelum memunculkan isu yang bisa menodai kesakralan hari kemerdakaan ini.
"Mari, sebagai satu bangsa yang besar, bangsa yang satu, kita sama-sama memajukan olahraga Indonesia dan membangkitkan semangat olahraga Indonesia. Dengan narasi yang dimunculkan bahwa tidak diundang, kesannya menjadi negatif. Marilah kita rayakan kemerdekaan dengan positif, negara tidak antikritik, negara pun memperhatikan atlet berprestasi dan mantan atlet," terangnya.(dkk/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini: