Atlet Panahan Berkuda Asal Indonesia Meraih Juara Tiga di Moskow
Pelatih dua atlet Indonesia yang berlaga di Moskow Bambang Minarno mengatakan prestasi tersebut dapat diraih melalui persiapan mental, disiplin dan skill individual Bagas Satria Prabowo serta Muhammad Yahya Ayyash.
“Persiapan dengan disiplin skill dan mental dilakukan sebelum menghadapi jawara-jawara dunia,” kata Bambang Minarno.
Chairman WHAF Grand Master Kim Young-Sup dalam sambutannya menekankan bahwa kelas Mogu dan Masahee yang dipertandingkan di kompetisi tersebut, bertujuan untuk menghidupkan kembali tradisi panahan berkuda yang memiliki orisinalitas dalam lembar sejarah, dan meneladani nilai-nilai kesatria masa lalu.
Mogu adalah kelas panahan berkuda dengan target bola yang ditarik kuda lalu diikuti oleh pemanah berkuda untuk ditembakkan anak panah.
Sedangkan Masahee adalah menjatuhkan target, dengan menembakkan anak panah dari atas kuda yang berlari kencang.
Keduanya memiliki orisinalitas sejarah dari tradisi panahan berkuda Korea dari zaman Dinasti Joseon.
Tradisi ini merupakan adaptasi dari budaya Koma-Gun pada masa Dinasti Joseon di Korea.(fri/jpnn)