Atlet PON yang Jadi Korban Pemukulan
jpnn.com - BANDUNG - Pekan olahraga Nasional atau PON XIX/2016 cukup memprihatinkan. Pasalnya, banyak masalah yang terjadi. Di antaranya protes-protes yang dilayangkan cabang olahraga belum tuntas ditangani, kini muncul kasus kekerasan sampai membuat atlet harus masuk rumah sakit.
Atlet DKI Jakarta pada cabor hoki Dadan M Ramdhani mendapat lebih dari 10 jahitan. Dia mengalami luka robek di bagian otot kepala belakang.
Dadan terluka karena kekerasan dan penyerangan yang dilakukan oleh atlet Papua. Insiden itu terjadi saat tim hoki Ibu kota berjumpa dengan tim dari Papua, Jumat (23/9).
Kala itu, DKI sedang memimpin 1-0 dalam laga yang digelar di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang.
"Ketika pertandingan berjalan, tiba-tiba pemain belakang kami, Bayu Rahmat dipukul pakai stik di bagian perut. Melihat rekannya kesakitan, Dadan yang hendak menghampiri Bayu langsung kena pukul oleh orang yang sama di bagian kepala,” kata pelatih hoki putra DKI, Ahriandi Gusmana.
Pelatih yang akrab disapa Acel itu mengakui kejadian itu membuat Dadan lemas. Setelah ditangani tim medis, dia langsung dibawa ke RSUD Soreang.
"Dari RSUD Soreang, Dadan di rujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung untuk menjalani MRI. Hasilnya bagus, Dadan dibawa pulang ke hotel. Tapi, karena merasa pusing dan mual-mual, tim medis KONI DKI merujuknya ke RS Borromeous," paparnya.
Saat ini kondisi Dadan masih berada di Borromeous untuk mendapatkan penanganan intensif. Terdapat lebih dari 10 jahitan di kepala bagian belakangnya.