Australia dan Indonesia Akan Mulai Kesepakatan Dagang Baru Tahun 2017
Australia dan Indonesia telah sepakat untuk berencana melakukan perjanjian perdagangan bilateral dalam waktu 18 bulan ke depan.
Setelah hampir empat tahun mengalami perundingan yang jalan di tempat, para Menteri Perdagangan kedua negara, yakni Steven Ciobo dan Thomas Lembong, secara resmi "mengaktifkan kembali" negosiasi dalam pertemuan di Canberra.
"Kami ingin memastikan ada beberapa hasil awal yang mampu kami amankan dalam jangka pendek dengan maksud untuk mengamankan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) di sekitaran 12 sampai 18 bulan ke depan," Menteri Steven.
Australia dan Indonesia akan berusaha untuk mencapai "hasil awal" dalam bidang pendidikan, hortikultura, desain, pertanian, pengolahan makanan dan layanan profesional serta keuangan.
Tapi, menimbang hambatan dalam negosiasi terakhir, Menteri Perdagangan Indonesia meninggalkan pembicaraan soal ternak yang terkenal alot, secara terang-terangan.
"Mungkin, kadang-kadang, kami perlu melewatkan isu-isu yang paling diperdebatkan dan bekerja pada area yang lebih mudah disepakati bersama," utaranya.
"Secara pribadi prioritas saya adalah untuk mencoba memperluas dialog sehingga kami tak terjebak pada isu-isu lama yang dipertentangkan –tentu saja tanpa meremehkan perdagangan ternak itu sendiri," akunya.
Indonesia masih menjadi mitra dagang terbesar ke-12 Australia, tapi Menteri Steven mengatakan, hubungan ekonomi kedua negara telah "matang" dan "seharusnya lebih tinggi".