Australia Galang Kampanye Anti Rokok untuk Suku Aborigin
Rabu, 06 November 2013 – 15:50 WIB
Menurutnya kesuksesan kampanye ditentukan dengan berbagai cara, seperti memonitor jumlah telepon yang masuk ke hotline berhenti merokok Quitline. Melalui itu juga dapat dilihat apakah penelepon bisa mengingat pesan kampanye.
Yang paling mengkhawatirkan adalah persentase perempuan hamil yang merokok, yaitu sekitar 50 persen, dan tidak terlihat adanya kemungkinan ini akan menurun. "Saat ini ada budaya mempermalukan dan ada juga budaya mempermalukan bagi perokok. Kita ingin menekankan manfaat berhenti merokok dan bukan berfokus pada mempermalukan tindakan merokok," pungkasnya. (esy/jpnn)