Australia Kekurangan Pasokan Kulit dan Jaringan Manusia
Australia sedang mengalami kekurangan orang yang ingin menyumbangkan kulit dan jaringan tubuh, termasuk tulang, otot tendon, dan katup jantung.
"Kami kekurangan banyak hal, benar-benar semuanya," kata Kellie Hamilton dari Bank Donor Jaringan Negara Bagian Victoria.
"Kami sangat membutuhkan kulit untuk dapat mengobati luka bakar. Kita memasuki musim kebakaran semak di Australia dan ini jadi waktu yang kritis bagi kita."
Salah satu korban kebakaran adalah Kate Sanderson, asal Australia Barat, yang mengalami luka bakar hingga 65 persen dari tubuhnya setelah terjebak dari api.
"Saya mencoba berlari naik bukit... kita tidak bisa kemana-mana, hanya bisa berharap ada jalan di bagian atas bukit, tapi saya tidak bisa sejauh itu karena api benar-benar menjalar dengan cepat," kata Sanderson.
Kate harus menghabiskan waktu hingga enam bulan di rumah sakit di Melbourne, dimana ia menerika puluhan cangkok kulit.
Di negara bagian Victoria ada cukup banyak kulit tersedia untuk mengobati luka bakar, tapi lain halnya dengan pelari Turia Pitt.
Dokternya di New South Wales terpaksa mengimpor kulit dari Amerika Serikat yang kemudian sempat tertahan di bandara, hingga beresiko menyebabkan dirinya terkena infeksi.
Dari data di tahun 2014, data terakhir yang tersedia, hanya 165 orang yang menyumbangkan kulitnya di Australia.
Bank Donor Jaringan dan Kulit mengatakan mereka seringkali kehabisan kulit.
"Kita pernah merawat dua pasien di unit luka bakar saat ada kebakaran semak besar, dikenal dengan nama Black Saturday, sayangnya kami hanya memiliki pasokan yang sedikit saat itu," ujar Hamilton. "Saat itu adalah waktu yang sangat sulit bagi kami, hingga harus mendapatkan kulit dari luar negeri."
Kulit manusia merupakan pilihan terbaik bagi pasien dengan luka bakar serius. Alasan lainnya, karena kulit atau jaringan sintetis tidak tahan terhadap bakteri, biasanya diambil dari kulit manusia yang sudah meninggal, dan biasanya hanya ditentukan oleh pihak keluarga.