Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Australia Terancam Gesekan Rasial Terbesar dalam 30 Tahun

Senin, 20 Juli 2015 – 08:55 WIB
Australia Terancam Gesekan Rasial Terbesar dalam 30 Tahun - JPNN.COM

KETUA Badan Anti Diskriminasi negara bagian New South Wales Stepan Kerkyasharian menegaskan Australia sedang menghadapi ancaman gesekan rasial terbesar dalam 30 tahun terakhir.

Hal itu disampaikan Kerkyasharian kepada ABC, menanggapi aksi demonstrasi kelompok yang menamakan dirinya Reclaim Australia dalam dua hari berturut-turut di sejumlah kota di negara itu.

Sepanjang Sabtu dan Minggu (18 dan 19 Juli 2015) puluhan pendukung Reclaim Australia yang anti Islam turun ke jalan-jalan dengan tujuan untuk apa yang mereka sebut "mempertahankan budaya dan cara hidup Australia".

Namun di setiap tempat, mulai dari Melbourne, Hobart, Perth, Sydney hingga Mackay, kelompok ini selalu mendapat aksi demonstrasi tandingan dari para aktivis anti rasis. ABC mencatat aksi demo kelompok Reclaim Australia berlangsung di 18 tempat selama dua hari itu.

Bahkan di Melbourne, kedua kelompok ekstimis kanan tersebut terlibat bentrok dengan aktivis anti rasis dan terjadi saling dorong serta saling lempar di pusat kota di sekitar gedung parlemen pada hari Sabtu (18/7/2015).

Australia Terancam Gesekan Rasial Terbesar dalam 30 Tahun
Anggota Parlemen Australia George Christensen berorasi dukung aksi demo Reclaim Australia.

Di kota Mackay di Queensland utara, seorang anggota Parlemen Australia dari partai pemerintah (Partai Liberal Nasional) George Christensen bahkan menjadi pembicara utama aksi demo Reclaim Australia hari Minggu.

Christensen menilai bahwa kelompok Reclaim Australia itu "memiliki argumentasi yang kredibel" dan para pendukungnya "memiliki kredibilitas".

KETUA Badan Anti Diskriminasi negara bagian New South Wales Stepan Kerkyasharian menegaskan Australia sedang menghadapi ancaman gesekan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News