Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Autisme pada Adik Meningkat 7 Kali Lipat

Jumat, 28 Maret 2014 – 10:08 WIB
Autisme pada Adik Meningkat 7 Kali Lipat - JPNN.COM
Autisme pada adik meningkat 7 kali lipat bila kakak mengidap. Getty Images

jpnn.com - Autisme sebenarnya tidaklah menular. Seorang anak bisa mengidap autis karena kelainan perkembangan sistem saraf yang dialaminya sejak lahir. Tapi sebuah studi baru menemukan bahwa, risiko autisme dapat menurun ke saudara kandungnya hingga tujuh kali lipat.

Bahkan menurut studi dari Denmark, risiko autisme anak juga tinggi jika kakak tirinya mengidap autism spectrum disorder (ASD), meski tidak setinggi risiko autis yang dihadapi saudara kandung, terutama kalau keduanya memiliki ibu yang sama.

"Saya kira banyak peneliti autisme yang sepakat bahwa penyebab autisme itu banyak dan kadang sangat kompleks. Namun jika kita hanya melihat faktor genetik saja, maka kita akan menemukan tingkat kejadian yang lebih tinggi," kata peneliti studi dari Aarhus University, Denmark, Therese Gronborg, seperti dilansir laman Foxnews, Kamis (27/3).

Hal ini telah dipastikan peneliti dengan mengamati data catatan sipil serta data psikiatri dari 1,5 juta anak yang lahir di Denmark antara tahun 1980 hingga 2004. Selama tahun 2010, tercatat lebih dari 13.000 anak didiagnosis dengan ASD. 276 anak diantaranya mempunyai seorang kakak yang juga mengidap autis.

Menurut peneliti, kecenderungan saudara muda untuk didiagnosis dengan autisme jika kakaknya mengidap ASD bervariasi antara 4,5 persen hingga 10,5 persen, dan rata-rata tujuh persen. Namun peneliti mengaku tak ada tren kenaikan maupun penurunan yang jelas selama berlangsungnya studi ini.

Tapi untuk saudara tiri, risiko autis ekstranya jauh lebih kecil, saudara tiri beda ibu hanya berisiko 1,5 kali lebih besar untuk mengidap ASD. Sedangkan saudara tiri beda ayah berisiko 2,4 kali lebih besar mengidap autis, jika kakak laki-laki atau perempuannya juga autis.

Dalam laporannya yang dipublikasikan JAMA Pediatrics, Gronborg menerangkan bisa jadi risiko autisme yang dimiliki anak ini diakibatkan oleh gaya hidup sang ibu selama masa kehamilan atau gangguan pada lingkungan intra uterin (dalam rahim). "Tapi bisa juga karena pola asuhnya," tambahnya.

Setidaknya menurut Gronborg dan rekan-rekannya, risiko autisme pada anak jika kakaknya mengidap autis yang hanya sebesar tujuh persen, takkan terlalu membuat para orangtua khawatir. (fny/jpnn)

Autisme sebenarnya tidaklah menular. Seorang anak bisa mengidap autis karena kelainan perkembangan sistem saraf yang dialaminya sejak lahir. Tapi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News