Awalnya Jadi Korban, Kini Ungkap Ribuan Situs Penipuan
jpnn.com - LAPTOP15 inci menemani Erwan Saputra bekerja malam itu (27/8). Dia sedang berlibur ke Jakarta dan menumpang di rumah susun temannya di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta Selatan. Malam itu dia sedang mengecek satu per satu surel (surat elektronik) yang masuk ke inbox-nya.
’’Hari ini saya mulai kembali aktif setelah libur Lebaran. Banyak e-mail permintaan verifikasi situs jual beli yang belum saya tindak lanjuti,’’ papar mahasiswa Teknik Informatika Stimik Asia, Malang, itu.
Kebanyakan e-mail yang masuk berasal dari pemilik situs jual beli online. Mereka meminta toko maya-nya diverifikasi sebagai situs jual beli tepercaya. Beberapa pengirim e-mail lainnya menanyakan keaslian sebuah toko online yang akan diajak bertransaksi.
Aktivitas seperti itulah yang setiap hari dilakoni Erwan. Sejak Februari 2013, dia mendirikan situs polisionline.com. Situs itu memuat database ribuan toko online. Baik yang terverifikasi sebagai website jual asli maupun yang bermodus tipu-tipu.
Pemuda 23 tahun tersebut mendirikan polisionline.com karena tidak ingin semakin banyak orang yang bernasib seperti dirinya, yakni menjadi korban penipuan jual beli online. Pada akhir 2010, Erwan memang tertipu situs yang menawarkan laptop berharga murah.
’’Ketika itu saya coba bisnis jual beli laptop. Seorang teman memberi tahu ada yang jual laptop murah lewat Facebook,’’ kenangnya.
Laptop yang ditawarkan penipu itu dihargai Rp 4 juta, padahal di pasaran mencapai Rp 15 juta. Tergiur harga yang supermurah dan awamnya pengetahuan seputar jual beli online, Erwan pun cepat-cepat bertransaksi.