Awalnya Tarif Rp 5 Juta, Sering Nongol di Majalah, Makin Mahal
jpnn.com - JAKARTA - Penulis buku yang kerap mengangkat dunia gemerlap (dugem) di Jakarta, khususnya yang melibatkan para artis, Moammar Emka mengatakan banyak mucikari yang memproyeksikan wanita binaannya menjadi artis dengan tujuan untuk menaikkan tarif jasa pelayanan seksnya.
Emka mengatakan, prostitusi yang berasal dari kalangan biasa harus disaring dengan tahapan audisi dan diberi pendidikan informal, baru kemudian dijual dengan harga sekelas artis.
"Biasanya mereka (pekerja seks) kebanyakan dari nol. Ada yang di sekolahin secara informal seperti kursus-kursus kepribadian, kursus fashion, kursus make up, dan table manner. Itu semua untuk mencapai tahap pengorbitan," tutur Emka yang menulis buku 'Jakarta Undercover' ini.
Dijelaskannya, setiap germo biasanya menjajakan para artis dadakan ini kepada pelanggan dengan harga antara Rp 5 hingga 15 juta. Artis dadakan yang ia maksud misalnya pekerja seks yang wajahnya baru muncul sebagai foto model di majalah dewasa.
Seringnya wajah "artis" karbitan ini muncul di media massa, maka harga jual 'artis dadakan' tersebut akan berangsur-angsur naik.
"Biasanya untuk foto model yang di majalah, harganya Rp 5 sampai Rp 15 juta untuk short time. Tetapi semakin dia sering tampil sebagai model di majalah atau jadi figuran di televisi, maka harganya akan naik mengikuti popularitasnya," pungkas Emka. (ind/dod)