Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Awas! Daya Jelajah Virus Corona di Udara Bisa 2 Kali Jarak Physical Distancing

Senin, 13 April 2020 – 06:16 WIB
Awas! Daya Jelajah Virus Corona di Udara Bisa 2 Kali Jarak Physical Distancing - JPNN.COM
Ilustrasi. Sampel virus corona yang diperlihatkan oleh salah seorang dokter. Foto: ANTARA

jpnn.com - Virus SARS-CoV-2 yang menjadi sebab coronavirus disease 2019 (COVID-19) ternyata mampu menjelajah sejauh 4 meter di udara atau dua kali lebih jauh dari jarak yang direkomendasikan untuk physical distancing. Temuan itu merupakan hasil penelitian Akademi Ilmu Kedokteran Militer di Beijing.

Dalam riset itu para peneliti menguji sampel udara dan lantai dari ruang unit perawatan intensif (ICU) dan bangsal perawatan pasien COVID-19 di Rumah Sakit Huoshenshan, Wuhan, Tiongkok. Wuhan di Provinsi Hubei diyakini menjadi sumber penyebaran virus corona.

Merujuk penelitian itu, virus corona terkonsentrasi di lantai perawatan. “Bisa jadi karena grafitasi dan aliran udara menyebabkan sebagaian besar virus jatuh ke lantai,” ujar penelitan itu sebagaimana diberitakan AFP.

Selain itu, setengah dari sampel yang diambil dari telapak sepatu staf ICU juga terpapar virus corona. “Karena itu telapak sepatu tenaga media mungkin berfungsi sebagai pembawa,” sambung laporan dalam penelitian tersebut.

Penelitian itu juga mengungkap benda-benda dengan konsentrasi virus corona tinggi yanga da di ruangan rumah sakit. Di antaranya adalah tetikus komputer, rel tempat tidur, knop pintu serta tong sampah.

Sebelumnya penelitian tentang penularan virus corona melalui udara (airborne) menjadi kontroversi. Studi di Massachusetts Institute of Technology (MIT) menyodorkan kesimpulan tentang virus corona mampu menjelajah hingga 23-37 kaki atau 7-11 meter.

Namun, ahli penyakit menular di Amerika Serikat (AS) Dr. Anthony Fauci meragukan hasil penelitian itu. Fauci yang juga direktur The National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID) menyebut penelitian MIT menyesatkan karena butuh semprotan bersin yang kuat agar corona virus bisa terlontar sejauh itu.(afp/ara/jpnn)

Penelitian Akademi Ilmu Kedokteran Militer di Beijing mengungkap kemampuan jelajah virus corona di udara.

Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close