Awas Gagal Paham, Ini Beda Serangan Jantung & GERD
jpnn.com, JAKARTA - Jangan meremehkan nyeri di dada kiri. Bisa jadi itu serangan jantung yang disebabkan penyempitan pembuluh darah atau naiknya asam lambung yang biasa disebut GERD (gastroesophageal reflux disease).
"Nyeri pada dada kiri umumnya disebabkan oleh adanya penyempitan atau sumbatan pada pembuluh darah jantung atau adanya gejala GERD," kata dokter Spesialis Penyakit Dalam Siloam Hospitals Agora, dr. Gerald Toreh Sp.PD. dalam bincang sehat secara virtual, baru-baru ini.
Berbeda dengan penyempitan pembuluh darah, terangnya, GERD adalah suatu keadaan patologis akibat naiknya asam lambung yang mengisi suatu bagian dari saluran pencernaan yang menghubungkan kerongkongan dengan lambung (esofagus) sampai saluran napas.
Pada kasus GERD, meski timbul rasa nyeri pada dada, kondisi ini tidak berdampak bahaya pada jantung, meskipun sama-sama menimbulkan sensasi perih atau nyeri dan tekanan di dada, bahkan napas terasa berat.
"Perbedaan mendasar antara GERD dengan serangan jantung adalah nyeri di dada akibat GERD biasanya disertai sensasi terbakar (heartburn) juga terasa lebih sakit ketika menarik napas," ujar Gerald Toreh.
Dia menjelaskan untuk nyeri dada yang merupakan gejala serangan jantung akan terasa seperti remasan, cubitan akan ada seperti tekanan ( beban) yang sangat kuat. Kedua keluhan atau penyakit ini di rasakan di dada sebelah kiri penderita.
"Secara umum, GERD tidak menjadi pemicu serangan jantung apalagi menyebabkan kematian hanya rasa kurang nyaman dan nyeri yang mengganggu," kata Gerald Toreh.
Dari banyak jenis penyakit jantung yang mempunyai gejala menyerupai GERD adalah Penyakit Jantung Koroner (PJK), yakni penyempitan pembuluh darah arteri jantung yang berfungsi sebagai penyuplai nutrisi dan oksigen. Adapun gejala nyeri dada akibat serangan jantung biasanya membuat pengidapnya merasa dadanya sedang tertindih beban yg berat, diremas, dan sangat tidak nyaman.