Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Ayam Formalin Beredar di Bogor

Sabtu, 28 Juni 2014 – 01:10 WIB
Ayam Formalin Beredar di Bogor - JPNN.COM
Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto

BOGOR – Modus pengawetan dengan menggunakan bahan formalin dan zat pewarna tekstil diduga marak terjadi di saat Ramadan.
Dalam sidak petugas gabungan dari jajaran Pemerintah Kota Bogor berhasil diamankan produk usus ayam, tahu, dan kerupuk, yang diduga mengandung zat kimia berbahaya.

"Petugas kami mengambil sampel bahan makanan di Pasar Kebon Kembang dan Pasar Bogor, yang diduga mengandung formalin dan zat pewarna rodamin B yang biasa digunakan untuk pewarna tekstil. Namun kami perlu menguji terlebih dahulu kebenarannya,” tutur Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor, Bambang kepada Radar Bogor (Grup JPNN), Jumat (27/6).

"Tetapi secara kasatmata, usus ayam yang kami ambil untuk sampel itu memiliki ciri-ciri fisik yang mencurigakan. Seperti, lalat tidak mau hinggap karena bisa mati. Teksturnya yang agak kenyal, mirip jeli. Warnanya juga pucat, tidak segar, dan bau anyir berkurang.  Tetapi perlu diuji kebenarannya," imbuhnya.

Menurutnya, produk makanan yang mengandung formalin, bisa memicu kanker karena mengandung zat karsinogen. Apabila dicampur dalam makanan, akan larut dan sulit terurai karena sifatnya yang mengikat.

"Dampaknya, bisa menyebabkan gagal ginjal, gagal hati, dan gagal pankreas," sebutnya.

Sementara itu, Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto menambahkan, selain mendapati adanya bahan makanan yang diduga mengandung formalin dan zat pewarna terlarang, juga ditemukan sejumlah kenaikan pada harga bahan pokok.

"Tercatat 11 komoditas mengalami kenaikan seperti telur, ayam dan lainnya," jelasnya saat sidak.

Ia juga mengungkapkan, untuk memantau harga kebutuhan masyarakat dan kualitas produk makanan saat ramadhan, pihaknya akan terus melakukan sidak di sejumlah pasar tradisional dan mengawasi peredaran formalin di Kota Bogor.

BOGOR – Modus pengawetan dengan menggunakan bahan formalin dan zat pewarna tekstil diduga marak terjadi di saat Ramadan. Dalam sidak petugas

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News