Ayo, Kenali Masalah Tidur Anda dan Obatnya
jpnn.com - Tidak semua obat tidur diciptakan sama dan memiliki khasiat yang sama juga. Itu sebabnya American Academy of Sleep Medicine telah merilis pedoman untuk dokter tentang bagaimana caranya meresepkan atau tidak meresepkan 14 obat dan suplemen yang berbeda untuk pengobatan insomnia kronis pada orang dewasa.
Sekitar 10 persen dari individu memenuhi kriteria untuk insomnia kronis yang berlangsung setidaknya tiga bulan dan terjadi setidaknya tiga kali seminggu.
Pedoman baru menunjukkan bahwa obat-obatan tertentu bisa membantu, dimana obat-obatan ini menjadi baris pertama pengobatan untuk orang yang sedang berjuang dengan masalah tidur.
Beberapa obat, misalnya, harus diresepkan untuk orang-orang yang mengalami kesulitan tidur (sleep onset insomnia). Ini termasuk zaleplon (Sonata), triazolam (Halcion) dan Ramelteon (Rozerem).
Obat lain yang direkomendasikan untuk mengobati orang yang kesulitan untuk tetap tidur sepanjang malam, biasanya diklasifikasikan sebagai perawatan tidur insomnia adalah suvorexant (Belsomra) serta doxepin (Silenor, Zonalon dan Prudoxin).
Beberapa obat diberi lampu hijau untuk kedua jenis insomnia yakni eszopiclone (Lunesta), zolpidem (Ambien, Edluar, Intermezzo, dan Zolpimist) dan temazepam (Restoril).
"Perbedaan rekomendasi ini terutama karena beberapa obat bertahan lebih lama di dalam tubuh daripada yang lain," kata penulis studi, Michael J Sateia, MD, seperti dilansir laman Health, Kamis (30/3).
"Ini adalah pengingat bagi dokter bahwa sangat penting untuk memilih agen yang memiliki durasi yang tepat untuk mengatasi jenis tertentu dari insomnia," jelas Sateia.