Ayo Perempuan, Pilih Perempuan
Setelah Kegagalan Zipper SystemKamis, 12 Februari 2009 – 08:24 WIB
Hal senada diungkapkan Marwah Daud Ibrahim. Politikus bergelar doktor itu mengatakan, apabila tidak ada upaya konkret, keterwakilan perempuan di legislatif bisa turun. Kalau itu sampai terjadi, perjuangan perempuan di parlemen bisa terancam. "Padahal, selama ini di legislatif, peran perempuan cukup signifikan dalam melahirkan peraturan-peraturan yang lebih berpihak kepada perempuan," jelasnya.
Marwah pun sependapat dengan usul Yasmin. Namun, katanya, usul itu masih belum cukup. Sebab, di sisi lain, kemampuan personal caleg perempuan harus ditingkatkan. Marwah mengaku sempat melakukan pelatihan lintas partai di daerah-daerah untuk meningkatkan elektabilitas caleg perempuan. "Saya berikan kepada mereka tip-tip praktis. Itu agar mereka lebih bisa terpilih," ujar perempuan yang sudah duduk di kursi DPR selama empat periode itu.
Namun, Irmanputra Sidin berpendapat lain. Menurut dia, kampanye perempuan pilih perempuan tak bakal efektif. Sebab, dalam surat suara tidak dicantumkan foto caleg. Akibatnya, para pemilih perempuan tak bisa langsung mengetahui dan mengenali caleg perempuan. "Nama Yasmin, misalnya. Saya justru mengira nama Yasmin Muntaz adalah nama lelaki, bukan perempuan," katanya.