Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Ayo, Segera Usir Dubes Myanmar agar Merasakan Tak Enaknya Dinista

Selasa, 05 September 2017 – 18:53 WIB
Ayo, Segera Usir Dubes Myanmar agar Merasakan Tak Enaknya Dinista - JPNN.COM
Yandri Susanto. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com, SERANG - Sekretaris Fraksi Partai Amanat Nasional (FPAN) DPR Yandri Susanto menyatakan, pembantaian etnis Rohingya di Myanmar merupakan tindakan biadab, memilukan dan menyedihkan. Menurut dia, harus ada tindakan tegas terhadap Myanmar.

"Itu penistaan yang luar biasa," ujar Yandri usai Sosialisasi 4 Pilar MPR bertajuk "Pancasila sebagai Dasar dan Ideologi Negara, UUD NKRI Tahun 1946 sebagai Konstitusi Negara serta Ketetapan MPR, Bhinneka Tunggal Ika sebagai Semboyan Negara di Serang, Banten, Selasa (5/9).

Yandri mengatakan, Indonesia sebagai bagian dari komunitas ASEAN memang harus lebih aktif dalam menyikapi masalah Rohingya. Bahkan, katanya, bila perlu pemerintahan Presiden Joko Widodo mengusir duta besar Myanmar untuk Indonesia.

“Dubes Myanmar diusir dulu, biar merasakan dihina itu tidak enak, dibantai itu tidak enak, diusir saja tidak enak, bagaimana sampai hari ini yang lebih 3.000 rumahnya dibakar," katanya.

Yandri menegaskan, semua anak bangsa harus peduli terhadap Myanmar. Menurut dia, derita Rohingya bukan hanya persoalan keagamaan, tapi masalah kemanusiaan.

"Jangan sampai karena itu di negara lain kita tidak peduli, tidak antisipasi. Kalau tidak diantisipasi bisa-bisa kejadian Rohingya bisa terjadi di kita. Maka kita harus peduli," paparnya.

Lebih lanjut Yandri mengatakan, delegasi DPR akan mengunjungi Myanmar. DPR akan menggelar rapat Badan Musyawarah untuk memutuskan keberangkatan ke Myanmar termasuk membahas bantuan yang akan diberikan.

"Saya insyaallah berangkat kalau sudah ada jadwal resmi dari DPR. Kalau tidak bisa masuk ke daerah konflik, nanti kami akan mengunjungi kantong-kantong pengungsi," jelasnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News