Azrul Tanjung Serukan Jihad Lawan Fitnah dan Hoaks
jpnn.com, JAKARTA - Tidak ingin Pilpres 2019 semakin diwarnai dengan fitnah, hoaks, dan ujaran kebencian, masyarakat diajak untuk berjihad. Jihad menurut M Azrul Tanjung, koordinator nasional Garda Matahari, diartikan sebagai perang melawan kebatilan.
Masyarakat setiap hari disodorkan dengan informasi sesat yang menjurus ke fitnah. Bila ini tidak ditangkal, akan merusak tali ukhuwah Islamiah maupun jalinan kebangsaan yang beragam.
"Mestinya masyarakat sadar Pilpres 2019 adalah pesta demokrasi. Namanya pesta jangan direcoki dengan isu-isu sesat, saling umpat, dan fitnah," kata Azrul yang juga dosen Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka, di Jakarta, Kamis (14/3).
Agar tercipta Pilpres yang penuh kegembiraan, Azrul mengatakan, pihaknya mencanangkan gerakan jihad melawan fitnah dan ujaran kebencian. Dia pun meminta kader penggerak Garda Matahari proaktif menangkal masifnya peredaran hoaks dan ujaran kebencian.
BACA JUGA: Jokowi Mendadak Telpon saat PKB Kumpulkan Seribu Kiai
Baik langsung maupun tidak langsung ke masyarakat. Termasuk baik yang bergerak secara latent maupun yang terbuka dan telah menjadi viral di media sosial.
“Harus ada upaya tegas dan langsung untuk membebaskan rakyat dari berita hoaks dan ujaran kebencian yang sudah berbau fitnah," tegas Azrul yang juga petinggi Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Azrul mengungkapkan, potensi kader penggerak Garda Matahari setingkat kelurahan/desa di DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten mencapai 7.775 personel dengan kurang lebih 199 ribuan personil resimen TPS (Tempat Pemungutan Suara).