Azwar Anas Periksa Fasilitas Terowongan Disinfeksi di Pelabuhan Banyuwangi
jpnn.com, BANYUWANGI - Penumpang kapal yang memasuki Pelabuhan ASDP Ketapang Banyuwangi wajib memasuki terowongan disinfeksi. Terowongan tersebut merupakan hasil modifikasi dari tenda berukuran raksasa yang didirikan untuk mencegah penyebaran COVID-19.
Turun dari kapal usai menyeberang dari Pulau Bali, seluruh penumpang yang memasuki Pulau Jawa melalui Banyuwangi tanpa terkecuali harus berjalan kaki menyusuri terowongan dengan panjang 12 meter dan lebar 6 meter itu.
Di dalamnya, mereka menjalani proses disinfeksi dengan cairan khusus yang telah disiapkan. Selain itu, para penumpang wajib menjalani pemeriksaan suhu tubuh dengan thermal gun.
Para petugas gabungan dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Dinas Kesehatan Banyuwangi, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi terus bersiaga memandu penumpang.
"Ayo masuk semua. Jaga jarak satu meter," ujar petugas kepada para penumpang kapal yang turun.
Penyemprotan dan pemeriksaan suhu tubuh tersebut dipantau langsung Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, GM ASDP Ketapang Fahmi Alweni, dan beberapa stakeholder kepelabuhanan. Mereka juga turut serta menyemprot dan memeriksa suhu tubuh penumpang.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, penyemprotan penumpang kapal dari Bali ke Pulau Jawa ini dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19.
”Ini tenda raksasa BNBP disulap disulap menjadi semacam terowongan untuk proses disinfeksi para penumpang. Terima kasih semua yang terlibat mempersiapkannya demi kebaikan bersama,” ujar Anas di lokasi, Minggu (22/3).