Ba'asyir Bantah Semua Dakwaan
Kamis, 26 Mei 2011 – 04:51 WIB
Argumen JPU bahwa dirinya bertemu secara rahasia dengan Dulmatin untuk mengatur i'dad juga dibantah. Dia menegaskan tak pernah kenal Dulmatin. Melihat wajahnya saja hanya di koran, majalah, dan televisi. Saksi yang menyebut dirinya kenal Dulmatin hanya Ubeid. Itupun, kata dia, kesaksian itu ditarik kembali.
Soal penggalangan dana, Ba'asyir mengakuinya. Itu dia kumpulkan dari pengajian-pengajian yang dia bina. Dana itu digunakan untuk program pembentukan laskar, pembinaan plus latihan fisik laskar, dan rencana pembelian markas pusat JAT di Solo. Selain itu, ada juga dana yang disalurkan untuk pembangunan rumah sakit di Palestina.
Tapi, dia menolak anggapan bahwa dana itu digunakan untuk i'dad di Aceh. Dia juga tak mau dituduh menghasut Syarif Usman dan Haryadi Usman, dua orang yang disebut JPU mendukung pendanaan i'idad. "Tidak ada dana yang kami salurkan ke latihan senjata di Aceh. Tuduhan bahwa pengumpulan dana untuk latihan di Aceh hanya cerita saksi-saksi rekayasa Densus 88. Itu adalah fitnah terlaknat," katanya.