Babak Penyisihan
Oleh: Dahlan IskanBegitu pentingnya cawapres kali ini.
Capres di Pilpres 2024 memang memerlukan peran cawapres sebagai penambah suara. Itu berbeda dengan Pilpres 2019.
Waktu itu posisi suara Pak Jokowi sudah sangat tinggi. Ia incumbent. Dipasangkan dengan siapa saja pasti menang. Pun bila hanya dipasangkan dengan sandal jepit.
Itu juga terjadi di zaman Pilpres jabatan kedua Presiden SBY. Tidak perlu mengharap tambahan suara dari cawapres.
Cawapres lemah tidak masalah. Yang penting tidak negatif. Tidak menyumbang suara tidak apa-apa, asal jangan mengurangi suara.
Maka wapres Pak SBY, di periode kedua, adalah tokoh yang sangat tidak disangka: orang baik Boediono. Dan Wapres periode kedua Pak Jokowi juga amat tidak diduga: orang baik Pak Ma'ruf Amin.
Ganjar, Prabowo, Anies bukan incumbent. Boleh dikata ketiganya saling lirik: siapa berpasangan dengan siapa.
Maka jangan harap dalam waktu dekat sudah akan ada putusan soal cawapres.