Babinsa Dilibatkan Menelusuri Warga yang Kontak Erat Covid-19, Begini Respons Sukamta PKS
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sukamta meminta para Bintara Pembina Desa (Babinsa) dibekali perlengkapan memadai sebelum dilibatkan menelusuri kontak erat atau tracing kasus positif COVID-19.
Setidaknya, Babinsa perlu dipastikan tidak tertular ketika melakukan penelusuran kontak.
"Perlu dilakukan dengan hati-hati dan bekal perlengkapan yang cukup supaya para prajurit tidak tertular, karena nyawa satu jiwa sangat berharga," kata Sukamta dalam keterangan resmi kepada jpnn, Kamis (11/2).
TNI, kata dia, memang bisa diperbantukan dalam Operasi Militer Selain Perang (OMSP). Namun, dalam pelibatan sebagai penelusuran kontak kasus positif, wajib mengedepankan aspek kemanusiaan dan demokratis.
"Pendekatan ke masyarakat harus tetap dengan santun, persuasif, dan edukatif. Jangan sampai nanti pada level tertentu, pendekatan yang ditempuh represif yang justeru bisa menimbulkan masalah baru, alih-alih menyelesaikan masalah di tengah pandemi," ujar dia.
Selain itu, Wakil Ketua Fraksi PKS ini juga menekankan, pemerintah harus punya konsep ketika menelusuri kontak erat kasus positif tersebut.
Misalnya, pemerintah harus mampu memprediksi angka berapa orang yang akan terkena target penelusuran ini.
Selain itu, ujar dia, jika tracing dihitung hingga 72 jam ke belakang sejak seorang pasien dinyatakan positif, pemerintah sudah bisa memperkirakan jumlah kontak erat yang terkena penelusuran.