Bagaimana Cerita Pemilihan Presiden Pertama Indonesia?
Dalam buku Bung Karno--Penyambung Lidah Rakyat Indonesia, Si Bung cerita, "pagi-pagi sekali diadakan pertemuan para pemimpin yang mewakili golongan-golongan agama, masyarakat, suku, pedagang dan golongan penduduk di Indonesia."
Dan…"dalam pertemuan inilah mereka memilihku dengan suara bulat sebagai Presiden."
Apa reaksi Bung Karno?
"Kata-kataku di saat itu sebagai tanda persetujuan dan sekarang ini kuabadikan ialah, "baiklah". Hanya itu. Itulah yang seluruhnya kuucapkan. "Baiklah". Aku tidak membikin kegemparan. Tak seorang pun yang membikin kegemparan. Kami tidak punya waktu itu. Terlalu banyak pekerjaan yang harus dihadapi."
Inilah yang dia ingat. Pulang dari rapat itu, Presiden Republik Indonesia pulang dari Pejambon ke Pegangsaan Timur berjalan kaki.
Di tengah jalan jumpa penjaja sate. Tidak berbaju dan berkaki ayam alias nyeker.
"Sate ayam lima puluh tusuk," seru Bung Karno sembari jongkok di dekat selokan. Kotor. Itulah titah pertama Presiden Republik Indonesia. (wow/jpnn)