Bagaimana Nasib Pembangunan Museum SBY?
jpnn.com - PACITAN - Rencana pembangunan Museum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Pacitan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tampaknya masih belum jelas. Padahal, detail engineering design (DED) museum presiden ke 6 itu sudah jadi sejak jauh hari. Pemkab Pacitan pun belum menerima kabar pasti soal kelanjutan rencana itu.
"Masih belum jelas kapan mulai dibangun," ujar Tonny Setyo Nugroho, Kasi Tata Bangunan Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Kebersihan (DCKTRK) Pacitan, Minggu (13/12).
Diperkirakan, pembangunan museum yang menceritakan perjalanan hidup mantan Presiden SBY tersebut menghabiskan dana sekitar Rp 66,5 miliar. Dana sebesar itu nanti ditanggung APBN. Menurut Tonny, pemkab berada di posisi menunggu bola saja.
"Kalau menggunakan APBD tidak mungkin lah. Terlalu besar soalnya," kata dia.
Rencananya, museum itu didirikan di atas lahan seluas 15.346 meter persegi dengan total luas tanah sekitar 7,7 hektare di kawasan Pantai Pancer Door. Lokasi tersebut sudah ditetapkan berdasar SK bupati Pacitan per 11 September 2014.
"Pemkab juga tak perlu repot untuk proses pembebasan lahannya. Sebab, status tanah lokasi pembangunan museum itu merupakan aset milik pemkab," ungkap Tonny.
Pancer Door dipilih sebagai lokasi pembangunan setelah melalui beberapa pertimbangan. "Apalagi, di lokasi itu juga sudah terdapat Etalase Geopark Gunung Sewu, jadi bisa satu paket wisata," tambahnya.
Berdasar DED yang sudah ada, museum induk terbagi dalam lima zona, yaitu zona publik, zona servis, zona pengelola, zona sejarah Pacitan, dan zona sejarah SBY.