Bagi Bu Mega, Ahok Itu Anak Bandel Tapi Baik
jpnn.com - JAKARTA - Direktur Eksekutif Indobarometer Muhammad Qodari memperkirakan PDI Perjuangan sudah patah arang, tak ingin lagi mencalonkan Basuki Tjahaja Purnama sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta.
Pasalnya, dari segi sejarah, gubernur DKI yang akrab disapa Ahok tersebut bukan kader partai berlambang banteng moncong putih. Saat mendampingi Jokowi pada pilkada 2012 lalu, Ahok kata Qodari masuk lewat Partai Gerindra. Kemudian saat Jokowi terpilih menjadi presiden dan Ahok naik menjadi gubernur, representasi PDI Perjuangan ada di Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat.
"PDIP ini sebenarnya kesal banget dengan model-modelnya seorang Ahok," ujar Qodari, Sabtu (25/6).
Meski cukup kesal melihat Ahok yang didukung sejumlah relawan dan tiga partai politik, namun wacana PDI Perjuangan mendukung Ahok kata Qodari, sampai saat ini memang masih terbuka.
"Ibu Mega (Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri) masih memiliki hati, memiliki kedekatan emosional dengan Ahok. Jadi proses ini maju kena mundur kena. Pengurus tak mau sama Ahok, ibu masih buka peluang," ujar Qodari.
Qodari mengakui, pada awalnya menduga Mega juga kesal dengan Ahok. Seperti yang terlihat saat peluncuran buku beberapa waktu lalu. Mega dengan tegas menolak keinginan Ahok untuk ikut menyumbang pada penyusunan buku berikutnya.
"Bahasa tubuh Bu Mega ketika itu juga negatif. Tapi di acara berikutnya, memperlihatkan kedekatan Ibu Mega dengan Ahok. Dia bilang, ah namanya juga Ahok. Jadi seolah-olah Ahok itu bagi Mega anak bandel tapi baik," ujar Qodari. (gir/jpnn)