Bagi Dividen Rp 7,3 Triliun, BNI Optimistis Kinerja Cemerlang di 2023
jpnn.com, JAKARTA - PT. Bank Negara Indonesia (BNI) menyetujui pembagian dividen sebesar 40 persen atau senilai total Rp 7,32 triliun dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Tahun Buku 2022.
Adapun nilai tersebut naik 2,69 kali lipat dari total dividen tahun buku 2021, yaitu sebesar Rp 2,72 triliun. Artinya, nilai dividen per lembar saham kali ini ditetapkan Rp 392,78, di mana tahun lalu sebesar Rp 146.
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan kenaikan rasio pembayaran dividen menjadi 40 persen di tahun ini dilakukan seiring dengan kinerja keuangan perseroan yang terus membaik dengan capaian laba Rp 18,3 triliun pada 2022.
"Perseroan juga mampu mengelola rasio kecukupan permodalan atau Capital Adequacy Ratio (CAR) pada level yang sehat mencapai 19,3 persen di Desember 2022 sehingga kami memiliki kapasitas untuk membagi dividen dengan rasio dan nilai yang lebih besar," ujar Royke dalam press conference RUPST BNI Tahun Buku 2022 secara daring, Rabu (15/3).
Royke mengharapkan peningkatan nilai per lembar saham tahun ini menjadi Rp 392,78 dapat memberikan dividen yield yang optimal kepada share holder.
Selain itu, memperhitungkan komposisi saham milik pemerintah yang sebesar 60 persen, maka perseroan akan menyetorkan dividen senilai Rp 4,39 triliun ke rekening kas umum negara.
Sementara atas kepemilikan 40 persen saham publik senilai Rp 2,92 triliun akan diberikan kepada pemegang saham sesuai dengan porsinya masing-masing.
Kemudian, sebesar 60 persen dari laba bersih perseroan atau senilai Rp 10,98 triliun akan digunakan sebagai saldo laba ditahan untuk pengembangan usaha berkelanjutan BNI ke depan.