Bagi Napi, Penjara Rumah yang Nyaman
Kamis, 06 Oktober 2011 – 07:03 WIB
Ditegaskan Erlangga, dugaan ribuan napi di Tanjung Gusta terlibat sindikat penipuan, juga menunjukkan buruknya upaya penyadaran para napi. "Kalau pembinaan berjalan baik, pastilah mampu membuat para napi dihinggapi rasa bersalah yang tinggi karena telah berbuat jahat. Yang terjadi, malah sebaliknya," imbuhnya.
Menurut Erlangga, karena pembinaan yang tak jelas, penjara lebih mirip menjadi tempat pembuangan sampah. "Sampah itu, semakin lama semakin membusuk," ujarnya membuat perumpamaan. Ini terjadi, kata dia, karena aparat hukum lebih banyak melakukan tindakan pemenjaraan, dibanding upaya-upaya pencegahan. Akibatnya, hampi seluruh penjara over capacity.
"Maling singkong dipenjara, maling ayam dipenjara, pembunuh dipenjara, koruptor juga dipenjara. Semua masuk penjara, sesak, tak dibina dengan baik. Mereka dianggap sampah, akhirnya benar-benar membusuk," pungkas Erlangga. (sam/jpnn)