Bagikan KIP di Muba, Menko PMK Gelar Kuis Berhadiah Laptop
jpnn.com, MUSI BANYUASIN - Pemerintah berkomitmen memberikan jaminan pendidikan bagi anak dari keluarga tidak mampu, yang angka putus sekolahnya termasuk tinggi. Komitmen itu diwujudkan dalam Program Indonesia Pintar.
Data Susenas 2016 menunjukan bahwa 20 persen anak-anak usia sekolah dari keluarga miskin hanya empat persen yang mampu mencapai pendidikan hingga jenjang pendidikan tinggi.
"Angka putus sekolah anak-anak dari keluarga tidak mampu sangat tinggi. Oleh karena itu pemerintah meluncurkan Program Indonesia Pintar yang memberikan jaminan bagi anak usia 6-21 tahun untuk mendapatkan akses pendidikan," kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, saat berkunjung ke Kabupaten Musi Banyuasin (Muba).
Di Musi Banyuasin, Mbak Puan membagikan Kartu KIP ATM kepada 260 siswa yatim dari tingkat SD, SMP, SMA dan SM maupun pendidikan kesetaraan di Kecamatan Sekayu.
“Setiap anak SD akan menerima Rp 450.000, setahun, anak SMP akan menerima Rp 750.000, setahun, sedangkan untuk anak SMA dan SMK Rp 1.000.000, setahun. Saya berpesan kepada anak-anak yang mendapatkan KIP, agar uangnya digunakan untuk keperluan sekolah,” kata Puan.
Menko PMK yang dalam kesempatan itu sekaligus menjadi pembicara dalam Seminar Peran Guru dalam Pembangunan Karakter Bangsa di Stable Sekayu, Musi Banyuasin, Sumsel juga sempat melakukan dialog dan memberi kuis berhadiah laptop dan tablet kepada dua orang guru dan tiga murid SD, SMP yang menjadi peserta seminar.
Kepada para pengajar, Menko PMK berpesan agar menumbuhkan jiwa nasionalisme kepada para muridnya. Caranya dengan mengajarkan lagu nasional dan daerah masing-masing.
Dalam kunjungan kerjanya ke Sekayu, Muba, Sumsel, Menko PMK juga menyempatkan diri meninjau bakal lokasi Sekolah dan Asrama Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar Daerah (PPLD) Bung Karno yang terletak di belakang Wisma Atlet Muba.