Bahan Kimia di Plastik Picu Kelahiran Prematur
jpnn.com - WASHINGTON--Penelitian terbaru mendapati korelasi antara kelahiran prematur dengan sebuah bahan kimia yang luas digunakan dalam barang plastik sehari-hari. Hal ini diharapkan mendorong para wanita hamil untuk menghindari bahan kimia yang dikenal sebagai phthalate yang terkandung dalam plastik, lotion dan pembungkus makanan.
"Hasil penelitian kami menunjukkan hubungan yang signifikan antara paparan phthalate selama kehamilan dan kelahiran prematur, " kata tim peneliti yang dipimpin Kelly Ferguson dari University of Michigan School of Public Health seperti dilansir bworldonline (21/11).
Temuan ini penting karena prematur merupakan penyebab utama kematian bayi di seluruh dunia , menurut sebuah laporan dalam Journal of American Medical Association.
"Data ini memberikan dukungan yang kuat untuk mengambil tindakan dalam pencegahan atau pengurangan paparan phthalate selama kehamilan," tegasnya.
Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Brigham dan Wanita di Boston, Massachusetts. Sebanyak 130 wanita yang melahirkan sebelum waktunya turut mengambil bagian sebagai responden, bersama dengan 352 peserta lainnya.
Peneliti lantas menganalisis sampel urin perempuan pada waktu yang berbeda sepanjang kehamilan mereka untuk tingkat metabolit phthalate. Hasilnya didapati kasus prematur menunjukkan "tingkat lebih tinggi" phthalates, termasuk unsur kimia di-2-ethylhexyl phthalate (DEHP), mono-(2-ethyl)-hexyl phthalate (MEHP) dan mono-(2-ethyl-5-carboxypentyl) phthalate (MECPP).
Semakin tinggi eksposur, semakin besar kemungkinan perempuan akan melahirkan terlalu dini. Perempuan yang konsentrasi phthalate metabolit mono - ( 2 - etil - 5 - carboxypentyl ) phthalate berada di atas 75 persen, rasio kelahiran prematur spontan adalah 5,23 , dibandingkan dengan 2,39 kelahiran prematur lainnya.
Phthalates biasanya ditemukan dalam parfum, hair spray, cat kuku , deodoran , dan lotion tubuh. Mereka juga digunakan dalam kemasan, mainan plastik , vinyl , pasokan medis dan obat-obatan.