Bahas Asap, Sempat-sempatnya Berkelakar soal Donald Trump
Tak cukup sampai di situ. Kasus Donald Trump masih jadi bahan candaan setelah Novanto menerima telepon dari warga Sumatera Selatan yang jadi korban asap. Namanya Pipit. Saat itu Pipit berkeluh kesah mengenai bencana asap di daerahnya kepada Luhut, Menteri LHK, dan Menkes.
Komunikasi Novanto dengan masyarakat inilah yang dijadikan bahan candaan. Bahkan terlontar tanya dari seorang anggota, apakah cara komunikasi itu juga dipelajari Novanto dari Trump? "Ketua ini hebat, ini belajar dari Donald Trump juga," tanya seorang anggota sembari tertawa.
"Ketua paling canggih. Paten!" timpal Luhut. Sedangkan Novanto hanya tertawa. Sekedar mengingatkan, dalam kasus pertemuan Novanto, Fadli Zon dan rombongan dengan Trump, Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR masih menyelidiki dugaan pelanggaran etika.
Namun, upaya MKD masih terganjal oleh ketidakhadiran Novanto dan Fadli untuk dimintai keterangan dan klarifikasinya, meski pemanggilan sudah dilakukan sebanyaik dua kali.
Kembali ke coffee morning tadi, Novanto kemudian berbicara sedikit serius soal asap. Menurutnya, bencana asap yang hingga kini masih melanda Sumatera dan Kalimantan, ada juga yang disengaja. Inilah menurutnya yang harus dijelaskan Menko Polhukam.
"Yang paling penting selaku pumpinan DPR saya tekankan agar tidak ada satupun nyawa melayang akibat korban asap. Kita juga harus lindungi rakyat kita. Karena kemarin masih ada korban di Palembang. Anak-anak kena asap meninggal," ujar politikus Golkar itu.
Pertemuan tersebut kemudian berlanjut namun tertutup. Media diminta meninggalkan ruangan ketika Menko Polhukam mengawali pemaparan soal kondisi terkini bencana asap dan penanganannya.***