Bahlil dan Ide soal Jokowi Sampai 2027
jpnn.com - Bahlil Lahadalia menjadi perhatian publik karena pernyataannya yang viral. Sebagai menteri investasi dan kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil seharusnya berbicara mengenai portofolionya.
Akan tetapi, kali ini Bahlil viral karena loncat pagar. Dia membuat pernyataan politik yang bikin heboh.
Bahlil menyatakan para pengusaha menginginkan masa kepresidenan Joko Widodo diperpanjang sampai 2027, karena mereka ingin keberlanjutan pembagunan dan pemulihan ekonomi yang sekarang sedang berjalan bisa terjamin. Kontan pernyataan Bahlil mendapat reaksi luas, rata-rata menentangnya.
Airlangga Hartarto, menteri koordinator ekonomi yang notabene 'atasan' Bahlil di kabinet, menyatakan secara tegas bahwa pemerintah sudah menetapkan 2024 sebagai tahun pelaksanaan pilpres. Itu berarti tidak ada lagi wacana memperpanjang masa jabatan Jokowi sampai tiga periode, atau menambahinya sampai 2027.
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekartnoputri saat berpidato pada ulang tahun ke-49 partainya, (10/1), menegaskan ketidaksetujuannya terhadap gagasan perpanjangan masa jabatan kepresidenan tiga kali. Jokowi juga beberapa kali mengatakan tidak berminat menambah masa jabatan.
Parpol-parpol anggota koalisi juga ramai-ramai menyerang Bahlil, bahkan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyebutnya tidak memahami konstitusi.
Bahlil berdalih bahwa dia mewakili aspirasi kalangan pengusaha yang dalam sebuah survei menyatakan ingin agar pembangunan ekonomi tetap berkelanjutan. Oleh karena itu, kalangan usaha menghendaki masa kepresidenan Jokowi diulur sampai 2027.
Partai Amanat Nasional (PAN) tidak percaya pernyataan Bahlil dan mengangap data dari survei yang dijadikan dalih itu tanpa bukti. PAN pun meminta data tentang pihak yang mengatasnamakan pengusaha itu dibuka supaya jelas pelaku usaha mana yang menghendaki perpanjangan itu.