Bahuga Jaya Tak Penuhi Standar Keselamatan
Selasa, 23 Oktober 2012 – 13:58 WIB
Pengamat pelayaran dari ITS, Saut Gurning mengatakan, kemungkinan besar yang menjadi penyebab Bahuga Jaya tenggelam dalam hitungan menit akibat adanya ventilasi pada bagian mesin dan dek kendaraan. Pintu angin atau ventilasi ini bisa saja terbuka dan air masuk saat tabrakan meski bagian pelat sisi Bahuga Jaya tidak tertembus.
"Berdasarkan standar internasional, kapal feri tidak memiliki ventilasi pada bagian engine dan parkir kendaraan. Karena kalau ruang itu kedap bisa memperlambat proses tenggelam bila terjadi kecelakaan atau kebakaran. Tetapi kalau di Indonesia selalu ada ventilasi udara, karena para penumpang biasanya ingin agar menumpang dekat ruangan terbuka," kata Saut, Selasa (23/10).
Menurutnya, saat bertabrakan dengan Norgas Chantika, kapal cepat tenggelam karena ruang kedap udara di kapal tersebut sudah berkurang secara signifikan akibat dijadikan ventilasi. Dalam catatan, Bahuga tenggelam sekitar 20 menit setelah sinyal tanda bahaya ditransmisikan.