Bajaga NTT: Tangkap Provokator Penyerangan Mahasiswa Katolik Saat Berdoa di Tangsel
Ferdinandus menjelaskan peristiwa ini bermula ketika sekelompok warga sekitar merasa terganggu dengan kegiatan ibadah para mahasiswa.
Warga kemudian menegur dan meminta mereka untuk menghentikan ibadahnya. Namun, permintaan tersebut tidak diindahkan oleh para mahasiswa.
Situasi memanas hingga berujung pada aksi brutal. Para mahasiswa dianiaya dengan kejam oleh warga, bahkan dua orang di antaranya mengalami luka-luka serius.
Salah satu korban, Farhan Rizky Rhomadon, bahkan mengalami luka sabetan senjata tajam.
Polisi Turun Tangan
Sementara itu, pihak kepolisian menyatakan mereka sedang mendalami kasus ini dengan serius.
Kapolres Tangerang Selatan AKBP Sarly Sollu mengatakan pihaknya telah memeriksa beberapa saksi dan mengamankan sejumlah barang bukti. Kasus Ini Menjadi Pengingat Penting
Ferdinandus mengatakan kasus penganiayaan terhadap mahasiswa Katolik di Tangerang ini kembali menjadi pengingat bahwa intoleransi masih menjadi persoalan serius di Indonesia.