Bakal Kumpul di GBK untuk Dukung Hatta Rajasa

jpnn.com - JAKARTA - Sekitar 12 ribu massa dari berbagai komunitas dan elemen masyarakat yang tergabung dalam Relawan Hatta Rajasa (RHR) akan berkumpul di Gelora Bung Karno, Minggu, 12 Januari 2014. Mereka berkumpul untuk menyatakan dukungan kepada Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) sebagai calon presiden (Capres) dalam Pilpres 2014 mendatang.

"Besok (12/1), di Gelora Bung Karno, kita akan menyampaikan dukungan secara terbuka kepada Hatta Rajasa," kata Ketua Umum RHR, Abdul Rajab di Jakarta, Sabtu (11/1).

Rencananya, deklarasi dikemas layaknya “Pesta Rakyat” dengan diisi pencak silat dan kesenian tradisional lainnya. Hatta Rajasa dijadwalkan hadir bersama Adyaksa Dault selaku Dewan Penasehat Relawan HR.

Rajab mengatakan, proses demokrasi langsung yang kini berjalan di Indonesia tidak hanya ditentukan oleh elit politik. Sebaliknya, kekuatan massa (rakyat) menjadi faktor signifikan dalam memenangkan pemilihan, khususnya kontestasi presiden 2014. "Kami didesak oleh komunitas-komunitas untuk menyatukan dukungan kepada Hatta Rajasa,” ujarnya.

Rajab menilai kepribadian Hatta merupakan sosok yang ideal untuk memimpin Indonesia. "Di antaranya, Hatta rendah hati dan tidak berjarak dengan kalangan mana pun. Di luar itu, ada nilai lain yang membuat Hatta menjadi sosok yang tepat yang dibutuhkan Indonesia saat ini. Hal inilah yang menjadi alasan utama komunitasnya memberikan dukungan kepada Hatta Rajasa,” tegasnya.

Selain itu, imbuh Rajab, Hatta juga dikenal sebagai sosok yang sangat religious. "Dari segi keagamaan, beliau kita lihat kesehariannya lurus, dan kami lihat sibuk kerja, aksi nyata", ujar Rajab.

Rajab menambahkan, dalam deklarasi yang digelar di Istora Senayan besok, akan hadir sekitar 12 ribu relawan dari Jabodetabek dan 26 kabupaten/kota di Jawa Barat. Selain itu ada perwakilan dari Sulawesi, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Relawan HR akan mensosialisasikan figur dan pemikiran Hatta ke masyarakat bawah. "Setelah itu kami akan mengajak Pak Hatta untuk makin sering turun ke bawah. Tidak usah pencitraan, cukup dengan komunikasi langsung ke rakyat. Mereka membutuhkan itu," kata Rajab.(fas/jpnn)