Balas Serangan Iran, Israel Bombardir Syria
jpnn.com, DAMASKUS - Suara ledakan membuat penduduk Kota Damaskus yang sedang lelap terjaga kemarin, Senin (21/1). Jet-jet tempur Israel membombardir gudang yang menjadi tempat menyimpan amunisi Iran di Bandara Internasional Damaskus. Serangan udara tersebut juga menyasar kantor pusat intelijen Iran di Syria dan juga kamp pelatihan militer.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menegaskan bahwa target utama aksinya adalah pasukan elite Quds. Itu unit gabungan Garda Revolusi Iran dan Angkatan Udara (AU) Syria.
IDF menyebut aksi militer tersebut sebagai serangan balasan atas serangan Iran ke Golan Heights sisi Israel. Menurut Jubir IDF Letjen Jonathan Conricus, gempuran Iran itu berimbas ke resor ski Hermon.
''Kami akan menyerang siapa pun yang mencoba menyakiti kami dan siapa pun yang mengancam hendak memusnahkan kami,'' ujar Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu sebagaimana dikutip Reuters.
Iran di hadapan publik memang berkali-kali menegaskan bahwa pihaknya akan memusnahkan Israel dari muka bumi. Dan, Israel tidak pernah menganggap serangan tersebut main-main belaka.
Sejak Syria jatuh dalam perang sipil, Iran memang terang-terangan mendukung Presiden Bashar Al Assad dan kroninya. Mereka juga mengirim pasukan dan senjata. Mereka bahkan mempersenjatai Hizbullah dari Lebanon.
Selain didukung Iran, Syria dibantu Rusia. Israel sejatinya sudah berulang-ulang menyerang pasukan Iran di Syria. Namun, selama ini mereka memilih diam. Tidak menampik, tetapi juga tidak mengakui.
Organisasi Syrian Observatory for Human Rights (SOHR) melaporkan bahwa rudal-rudal Israel punya andil besar dalam memorakporandakan Syria. Tempat-tempat menyimpan senjata dan pos militer milik Iran dan Hizbullah hancur. Diperkirakan setidaknya sebelas pejuang pro pemerintah terbunuh.